Mereka itu dilaknati Allah
Dan
Dilaknati (Pula) Oleh Semua Makhluk Yang Dapat Melaknati
oleh : Luwis 'Athiyyah
alih bahasa : Abu Sulaiman
Dengar hai orang-orang yang disebut ulama....!!1
Allah telah menciptakan kami sebagai orang-orang merdeka dan kami tidak mungkin menjadi budak bagi kalian atau budak bagi sekelompok orang-orang munafik, orang-orang yang mabuk dan banci, dengan nama atas agama yang kalian ingin lariskan secara palsu dan dusta atas nama Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah, kalian jajakan suatu mazhab yang mensucikan penguasa dan memberikannya sifat kema’shuman...
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah, kalian telah melarang dari memberikan nasihat buat orang-orang bejat itu...
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah, kalian menyelewengkan agama Allah dan kalian menjadikannya sebagai pijakan bagi orang-orang durjana dari Dinasti Salul2...
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan kami merdeka dan Dia memerintahkan kami untuk ibadah kepadaNya saja, bukan ibadah kepada kalian dan bukan pula kepada tuhan-tuhan kalian kaum munafikin.
Kalian dengan fatwa-fatwa kalian itu menginginkan —dan memang kalian telah melakukannya— menjadikan kami sebagai kawanan kambing yang tidak memiliki daya dan kekuatan.
Dengar hai mufti...!!3 Jazirah Arab bukanlah kavling-kavling tanah di Eropa milik bapak ibumu, dan kamu ini bukan (Paulus Urban Eropa) dan Fadh juga bukan (Raja Luis)
Jazirah Arab ini adalah negeri yang dibuka oleh para shahabat, yang mana mereka itu adalah leluhur kami, dan mereka menyiramnya dengan darah-darah mereka, di setiap tempat mereka mempunyai peperangan yang mengingatkan manusia terhadap kejayaan yang mereka lakukan. Maka tidak bisa kamu dan Dinasti Salul datang saat kelalaian para penolong agama Allah dan kalian ingin merubahnya menjadi kavling-kavling yang di dalamnya kalian menguasai manusia dan tanah. Kamu dan pengikutmu di Majelis Fatwa sama sekali tidak mempunyai hak campur tangan dalam urusan-urusan kami, seolah kami ini sekedar budak-budak di tanah kavling kalian yang bernama Kerajaan Saudi.
Kami ini bukanlah Rafidhah atau Syi’ah sehingga kalian menjadikan (jalan atas kami) bagi duri-duri yang kalian namakan sebagai Wulatul Umur (Pemimpin), dan seolah mereka itu tidak berbicara dari hawa nafsu dan tidak melakukan kecuali kebenaran. Kalian memberikan kepada mereka kema’shuman dalam setiap apa yang mereka lakukan, termasuk seandainya mereka itu loyal kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani, dan termasuk seandainya mereka menganggap halal Riba, merubah agama, memperbudak rakyat untuk Amerika, dan melakukan segala keburukan terhadap umat ini.
Itu buktinya anak-anak mereka membunuh anak-anak rakyat, kemudian ternyata kami tidak melihat kalian berbuat apa-apa.
Dan juga itu pembesar-pembesar mereka mencuri kekayaan-kekayaan umat, dan kalian malah memberikan kepada mereka cek-cek ketidak bersalahan dan kekayaan-kekayaan itu adalah halal bagi mereka, dan mereka masih terus mencuri. Setiap kali mereka menggulirkan peraturan baru yang dengannya mereka memakan harta manusia, seperti peraturan asuransi yang paling terakhir, maka kalian datang dengan stempel kalian yang kotor dan kalian membubuhkan tanda tangan atas nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa harta ini adalah harta yang wajib dibayarakan untuk Waliyul Amri sehingga kalian bersekutu dengan para perampok dalam menjarah kekayaan kaum muslimin.
Semua itu dengan atas nama Islam dan dengan atas nama Al Imam Muhammad ibnu Abdil Wahhab dan Al Imam Ahmad ibnu Hanbal...
Seandainya kakek kamu Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab masih hidup, tentu beliau mendera kamu seperti terhadap unta saat melihatmu berkata terhadap para pencari ilmu : “Saya hanya memiliki 3 menit saja buat kalian”. Siapa kamu... dan pada dasarnya tidak ada nilai bagimu di hadapan manusia kecuali sebatas bahwa kamu mengaku termasuk ahli ilmu… Seandainya tidak ada ilmu tentulah kamu juga termasuk ternak-ternak yang menggembala di pengembalaan Dinasti Salul.
Telah tiba saatnya untuk membongkar semua kejahatan-kejahatan kalian dan menelanjangi kalian di hadapan manusia. Dikarenakan kamu (hai mufti) telah membuka auratmu serta terbongkar kebohonganmu atas nama orang-orang baik saat kamu menjadikan agama ini sekedar pencaharian, maka sungguh para pencari ilmu telah datang kepadamu untuk menyampaikan kepadamu sedikit dari kejahatan-kejahatan yang menimpa umat, maka kamu katakan kepada mereka “Waktu kerja sudah habis..! semoga Allah membinasakanmu, manusia tidak mengambil ilmu dari kamu kecuali karena mereka mengira bahwa kamu ini ahli ilmu...!! Sungguh, kalian telah membongkar diri kalian sendiri bahwa kalian ini tidak lebih dari sekedar para pegawai Dinasti Salul. Jadi sabarlah terhadap apa yang akan datang terhadap kamu. Jangan ngomong —dan jangan pula kamu dan para pembeo dari pengikutmu— menggembar-gemborkan bahwa daging para ulama itu beracun, karena kamu bukan tergolong ulama akan tetapi kamu ini sekedar pegawai kantor yang pulang ke rumahnya di akhir jam kantor. Jadi daging dan kehormatan kalian itu halal...!!
Bila saja Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menganggap sikap orang kaya yang menunda pembayaran hutangnya sebagai suatu kezaliman yang menghalalkan kehormatannya, maka apa gerangan dengan penundaan penunaian kewajibannya, ini lebih buruk dari penundaan kewajiban harta, yaitu kewajiban penyampaian hukum-hukum Allah dan agama-Nya. Menyembunyikan ilmu dan mendiamkan kebathilan adalah lebih jahat dari sekedar penunda-nundaan hutang sebesar 10 Riyal orang kaya terhadap orang yang menagihnya. Sedangkan Allah ta’ala ber-firman :
“Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang, kecuali oleh orang yang dianiaya” (An Nisa : 148)
Maka bagaimana dengan orang yang menzalimi Islam, menyimpangkannya dan menjadikannya sebagai pijakan bagi hawa nafsu dan keinginan para penguasa...??!
Jadi, kehormatan dan daging kalian adalah halal dan mubah bagi setiap orang yang ingin membongkar kedok kalian dan membeberkan kebohongan kalian atas nama Allah dan Rasul-Nya, karena kejahatan kalian terhadap umat Islam ini tergolong kejahatan dan kebathilan yang paling keji dan kalian melakukannya dengan lembaga kalian yang rusak ini, dan ia adalah alat dan sarana yang paling efektif yang digunakan oleh orang-orang munafik untuk merobohkan seluruh pilar-pilar Islam di negeri ini. Mereka mengeluarkan dari celah-celah kalian agama baru yang coreng moreng, yang tidak memiliki sedikitpun kaitan dengan Islam yang kalian sandarkan secara palsu dan dusta kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab dan Imam Ahmad ibnu Hanbal
Dan siapa yang menyatakan bahwa daging kalian adalah beracun, maka ia orang yang dungu, Karena Allah telah mencap orang-orang semacam kalian dari Bani Israil bahwa mereka itu seperti keledai dan seperti anjing. Sedangkan kalian, dengan sebab apa yang kalian lakukan terhadap Islam adalah lebih keji dan lebih busuk dari apa yang dilakukan Bani Israil yang telah Allah laknati hanyalah menyembunyikan ilmu, sedangkan kalian menjadikan sikap memegang Al Haq sebagai kejahatan. Dan akar masalah itu semua berdiri di atas suatu masalah yaitu tazkiyah (rekomendasi) kalian yang mutlak terhadap Dinasti Salul dan melepaskan tangan-tangan mereka untuk mengacak-acak segala sesuatu dari urusan umat ini, sedangkan kalian berperan sebagai pegawai yang memberikan rekomendasi dan pengesahan buat mereka itu di atas Al Haq, sedang orang yang menyelisihi mereka adalah di atas kebathilan.
Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah telah memvonis terhadap orang-orang semisal kamu hai mufti, bahwa status minimal mereka itu adalah fasiq, jadi kamu ini fasiq dalam pandangan kakekmu... dan ini minimal. Dengar apa yang dikatakan kakekmu tentang orang-orang semacam Dinasti Salul dan dengar juga apa yang beliau katakan tentang orang-orang semacam kamu : “Sesungguhnya para thaghut yang diyakini manusia akan kewajiban mentaati mereka itu selain Allah adalah seluruhnya kuffar murtaddun dari Islam. Bagaimana tidak sedangkan mereka itu menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan, serta mereka melakukan kerusakan di muka bumi dengan ucapan mereka, perbuatan mereka dan dukungan mereka. Siapa yang mendebat membela-bela mereka atau mengingkari orang yang mengkafirkan mereka atau mengklaim bahwa perbuatan mereka ini meskipun bathil namun tidak memindahkan mereka kepada kekafiran, maka status minimal orang yang membela-bela ini adalah fasiq, karena tidak sah Dienul Islam kecuali bara’ah dari mereka itu dengan mengkafirkannya....” (Muhammad Ibnu Abdil Wahhab, Ar Rasa’il Asy Syakhshiyyah : 188)
Sedangkan kamu ini hai mufti, tidak merasa cukup dengan membela-bela Dinasti Salul, akan tetapi kamu memberikan kepada mereka tazkiyyah (rekomendasi) yang mutlak, kamu menganggap taat kepada mereka itu adalah kewajiban dan kamu memberikan kepada mereka hak-hak yang tidak pernah diberikan para shahabat kepada Abu Bakar dan Umar radliyallahu 'anhum. Kamu melarang pengingkaran terang-terangan terhadap kaum munafikin itu, padahal para shahabat mengingkari Umar terang-terangan di masjid, di tengah khutbah dan di hadapan manusia !!!
Beginilah kamu... kamu sekalian adalah orang-orang yang mendebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, maka siapa yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat ? Atau siapa yang jadi pelindung mereka terhadap siksa Allah ? .
Saya mengetahui bahwa kamu berlindung dengan tentara Dinasti Salul dan pasukan keamanan khusus mereka, dan sebelum orang-orang betah berlindung dan mereka yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka, maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak disangka-sangka. Bila hari ini kekuatan kaum munafikin bisa melindungimu, maka siapa yang bisa melindungimu bila kamu sudah dimasukan ke kuburanmu...?? Bila hari ini kamu merasa bangga dengan banyaknya pengikut dan kekuatan, maka apa yang akan kamu lakukan di hari setiap yang di langit dan di bumi datang di hadapan Ar Rahman sebagai hamba...??.
Sepupumu4 yang lain melarang sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal qunut dan mendo’akan binasa untuk Yahudi dan Nashrani, karena mendo’akan binasa untuk Nashrani adalah mempersulit munafikin Dinasti Salul di hadapan kekasih mereka dari kalangan Nashrani, maka sepupumu melarang sunnah qunut (Nazilah) karena hal itu. Dan untuk orang-orang semacam dia dan kamu, juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah telah berkata : “Kapan saja orang alim meninggalkan apa yang dia ketahui dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya, serta dia mengikuti putusan penguasa yang menyelisihi hukum Allah dan Rasul-Nya, maka ia murtad kafir yang berhak diberikan hukuman di dunia dan di akhirat” (Majmu Al Fatawa : 35/372-373).
Sesungguhnya dia mencak-mencak dan berkata dengan penuh kebanggaan ; “Sesungguhnya sebahagian kaum muslimin membanggakan Usamah Ibnu Laden. Ini adalah cacat dalam memahami Islam...!!” Dan kami katakan kepadanya : “Subhanallah... membanggakan kaum mujahidin yang berusaha keras untuk membebaskan negeri dua tanah suci dari kaum salibis telah menjadi cacat dalam memahami Islam, sedangkan memuja kaum munafikin yang memberikan keleluasaan bagi kaum salibis dan memasukan mereka dengan fatwa-fatwa kalian dan menganggap mereka sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati adalah Islam yang shahih...!? Mengapa kalian (berbuat demikian), bagaimana kamu mengambil keputusan ?!?
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kita dari mengatakan kepada orang-orang munafikin “Tuan”, sedangkan dia berkata setiap hari “Tuanku pelayan dua tanah suci”. Kami tidak tahu, apakah membanggakan mujahid fi sabilillah itu adalah kejahatan, ataukah mengagungkan orang munafik yang menghadirkan orang-orang kafir di negeri dua tanah suci dan memberikan mereka keleluasaan dengan suatu yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah jazirah Arab...?.
Sekarang kami akan memulai membuka file-file kalian agar umat mengetahui berapa banyak yang telah tertipu oleh kalian dan oleh orang-orang semacam kalian dari kalangan yang telah menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah serta menjadikan dien ini sebagai pijakan bagi selera para penguasa itu.
Kebusukan kalian yang paling pertama dalam menyelewengkan agama Allah adalah bahwa kalian ini pilar-pilar utama dalam mengokohkan kakuasaan kaum munafikin yang loyal penuh terhadap musuh-musuh Allah dari kalangan Yahudi dan Nashrani. Kalian tidak merasa cukup dengan sikap diam dari mengatakan Al Haq dan tidak mengingkari Al Bathil, akan tetapi kalian melampaui itu sampai sikap memberikan tazkiyah bagi pemerintah Alu Salul dan menganggap sekedar mengingkari mereka sebagai bagian dari kemungkaran yang paling besar. Dan dengan ini kalian keluarkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian anggap sebagian du’at dan mushlihin sebagai penjahat. Dan dengan pernyataan dari kalian ini maka Ibnu Salul5 menjebloskan kaum muslimin itu ke dalam penjara bertahun-tahun. Dan sebagian dari mereka ada yang masih menjalani kezaliman ini di penjara, bukan karena apa-apa selain mereka mengatakan “Rabb kami adalah Allah, bukan Amerika atau Ibnu Salul...!!”
Dengan fatwa-fatwa kalian yang kalian sepakati, kalian telah membuka negeri dua tanah suci ini bagi setiap Nashrani lacur dan bagi tentara Amerika cabul untuk melindungi pemerintahan Ibnu Salul. Kalian tidak cukup dengan membolehkan, akan tetapi kalian menjadikan pendatangan orang-orang kafir ke Biladul Haramain sebagai bagian dari kewajiban yang paling wajib !! Dan pertimbangan kalian adalah bila Amerika tidak datang tentulah lenyap pemerintahan Ibnu Salul dan tentu Saddam mengambil negerinya, sehingga kalian mengganti orang kafir dengan orang kafir untuk menetap di atas pemerintahan orang-orang munafik itu dan seluruhnya adalah buruk. Sedangkan yang paling buruk adalah orang-orang munafik, karena orang-orang munafik berada di dasar yang paling bawah dalam api neraka.
Kemudian kalian tidak merasa cukup dengan hal itu, dan setelah berlalu 10 tahun semenjak kedatangan orang-orang liar itu, kalian tidak berhenti di batas apa yang pernah kalian katakan dahulu di awal-awal fatwa kalian yaitu, ”bahwa kami hanya sekedar meminta bantuan mereka” dan kalian menipu orang-orang yang benar dan yang baik saat kalian menampakan bahwa masalahnya sekedar isti’anah (meminta bantuan), sedang setiap anak kecil di dunia ini mengetahui bahwa isti’anah itu bukan dengan bentuk Amerika datang dengan pasukannya beserta berbagai macam perlengkapan dan persenjataannya serta ia menetap di negeri ini, ini bukan isti’anah tetapi ini pendudukan...!!!
Saya katakan, kalian tidak merasa cukup dengan hal itu akan tetapi kalian memberikan keleluasaan bagi mereka, dengan cara kalian menjadikan sekedar penolakan bahwa Amerika yang Nashrani yang memerangi lagi menjadikan pangkalan militernya di negeri Al Haramain yang datang dengan segala kekuatan militernya sebagai kejahatan. Dan saat sebahagian ulama bangkit menolak keberadaan militer AS ini, maka kalian mengingkari mereka dan kalian memberikan izin kepada Dinasti Salul untuk memenjarakan mereka bertahun-tahun karena mereka mengingkari kemungkaran.
Kemudian kalian tidak berhenti di sini saja, akan tetapi kalian melampauinya di mana kalian menjadikan militer Kristen yang bersenjatakan paling modern itu sebagai kaum kafir mu’ahid dan kafir dzimmiy, sedangkan alasan kalian adalah bahwa mereka itu datang dengan seizin Waliyul Amri (??) dan kalian lemparkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Keluarkanlah kaum musyrikin dari jazirah Arab”. Kalian tidak perduli dengan hukum Allah dan hukum Rasul-Nya seperti kepedulian kalian yang sangat akan pengadaan jalan keluar bagi Dinasti Salul dari perangkap yang dijeratkan Saddam terhadap mereka. Semua itu atas nama agama dan Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab. Terus di atas qiyas yang rusak ini, terbangunlah sikap kalian menjadikan kaum mujahidin yang mengumumkan akan berjihad melawan Amerika sebagai Khawarij atau orang-orang yang memerangi Allah dan para penebar kerusakan di muka bumi. Kemudian kalian gulirkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian halalkan darah empat orang dari pemuda pilihan Islam. Sedangkan kejahatan mereka tidak lain adalah karena membunuh orang-orang Amerika yang memerangi, padahal kamu sudah tahu bahwa orang muslim tidak boleh dibunuh dengan sebab ia membunuh orang kafir, dan bahwa alasan kalian itu rusak dari dasarnya karena orang-orang yang kalian anggap sebagai Waliyul Amri sebenarnya adalah orang-orang munafik yang merusak aturan Allah lagi memerangi agama-Nya. Dan telah merasa yakin akan hal ini setiap orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Terus andai saja alasan qiyas kalian itu benar, maka sungguh ketidak bolehan membunuh orang muslim dengan orang kafir adalah hukum syar’iy yang mutlak yang tidak bisa digugurkan dengan ijtihad atau qiyas yang rusak dari kalian. Akan tetapi mata penglihatan tidak buta namun yang buta adalah mata hati yang ada di dalam dada…
Kemudian ini semua sudah berlalu, dan Syaikh Usamah Ibnu Laden beserta orang-orangnya melepaskan tangannya dari kalian dan berkata : “Mereka itu ulama-ulama sesat yang terjungkir di dalam kesesatan dan tidak akan keluar darinya”. Maka akhirnya kembali Syaikh Usamah dan orang-orang yang bersamanya keluar dari negeri dua tanah suci dan berangkat ke Afganistan dan beliau mengumumkan frontnya untuk memerangi Yahudi dan Nashrani Salibis serta berjihad di jalan Allah, akan tetapi beliau tetap dikejar kejahatan kalian dan kalian mengeluarkan fatwa-fatwa yang mentahdzir (menghati-hatikan) manusia darinya dan kalian menganggap beliau dan para mujahidin sebagai Khawarij, padahal sesunguhnya Syaikh Usamah melarang para pemuda jihad untuk memerangi kaum munafikin kalian dan beliau memerintahkan para mujahidin untuk mengarahkan serangan-serangannya terhadap orang-orang Amerika dan orang-orang kafir asli saja. Akan tetapi perbuatan itu tidak menyenangkan kalian, dan fatwa-fatwa kalian terus muncul dan menganggap sesat para mujahidin dan mentazkiyah (memberikan rekomendasi) bagi kaum munafikin, sehingga setiap kekasih Ibnu Salul telah menjadi kekasih kalian dan dilindungi fatwa-fatwa kalian.
Kalian tidak berhenti di sana saja, akan tetapi saat para mujahidin pergi menyatroni halaman rumah-rumah orang kafir dan menyerang mereka pada 11 September, kalian tidak hati-hati dan ingat akan Allah Pencipta kalian serta minimal kalian diam, justru kalian mengeluarkan fatwa-fatwa yang menyalahkan jihad para mujahidin di sana dan kalian menganggapnya sebagai tindakan pengrusakan di muka bumi, serta kalian menangisi kematian orang-orang kafir Amerika. Dan yang menghentakan adalah dusta kalian atas nama Allah dan Rasul-Nya saat kalian klaim bahwa jihad itu tidak sah kecuali dengan izin Waliyul Amri, sedang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Jihad itu berlangsung sampai hari kiamat”. Waliyul Amri di otak kalian tidak lain adalah munafikin Dinasti Salul, padahal di benak orang-orang mu’min sesungguhnya Dinasti Salul adalah penguasa yang paling dahsyat pemerangannya terhadap Allah dan Rasul-Nya dan yang paling besar perubahan dan penyelewengannya terhadap agama Allah.
Lagi-lagi kalian tidak berhenti di batas itu saja, akan tetapi kalian mengajak kaum muslimin untuk membantu orang-orang kafir terhadap kaum muslimin…! sebagaimana yang dilakukan oleh si sesat Ghanim As Sadlan6 saat dia mengajak umat untuk membantu orang Amerika melawan kaum muslimin. Maka ketenggelaman dalam kesesatan, kefasikan dan kebejatan macam apa yang lebih dahsyat dari hal ini...?! Dan orang alim macam apa yang menyuruh manusia untuk membantu orang-orang kafir melawan kaum muslimin...??
Hai orang-orang yang disebut ulama...
Demi Allah, sesungguhnya kalian ulama sesat, dan demi Allah sesungguhnya Bul’am Ibnu Baura keadaannya lebih ringan daripada kalian, karena Bul’am melepaskan diri dari ayat-ayat Allah, sedangkan kalian adalah telah merubah agama Allah di atas pengetahuan dan mengatakan kepada manusia “Inilah Islam dan inilah dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab...!”
Apa kalian tidak malu pada diri kalian sendiri, bagaimana dengan sebab kalian dan sebab pengguguran kalian akan hukum-hukum Allah yang tidak sejalan dengan para penguasa, kalian jadikan Ahlus Sunnah sebagai bahan perolok-olokan bagi setiap ahli bid’ah dan kelompok-kelompok yang sesat serta bahan tertawaan bagi umat-umat yang lain ? Apa kalian tidak malu di mana kalian telah menjadikan dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab suatu yang lebih mudah tunduk bagi para penguasa7 daripada orang-orang Rafidlah kepada imam-imam mereka…??
Bila saja Rafidlah telah memberikan kema’shuman terhadap para imam dari kalangan shahabat keturunan Ali radliyallahu 'anhu, sehingga mereka sesat dalam hal itu dan banyak menyesatkan manusia, maka apa gerangan dengan kalian yang memberikan kema’shuman terhadap orang-orang yang minimal mereka itu dikatakan munafikin yang keterlaluan dalam kenifakannya ?. Ini dia yang mengaku dengan lisannya, bahkan ia merasa bangga dengan hal itu, yaitu telah menghabiskan 30 tahun bekerja dalam Dinas Intelejen yang loyal kepada Amerika, dan dia memberikan kekayaan ummat kepada orang-orang Amerika dan memerangi mujahidin yang dipimpin Syaikh Usamah. Namun demikian kalian tidak pernah berfikir untuk menasihatinya, apalagi menyuruh dia taubat padahal dia telah melakukan salah satu kekafiran yang ditegaskan oleh kakek-kakek kalian dari kalangan ulama di dalam kitab-kitab dan tulisan-tulisan mereka. Dan dia seharusnya disuruh taubat dan kaum muslimin bara’ darinya seluruhnya. Tidak terlintas dibenak kalian termasuk memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengomentarinya dan menyangsikan akan status dia sebagai bagian dari Ulil Amri, maka contoh mana yang lebih pas untuk sikap kalian yang memberikan kema’shuman terhadap Dinasti Salul daripada hal tersebut...?.
Sedangkan kalian memiliki kesiapan untuk mengistitabah (menyuruh bertaubat) sebagian ulama yang baik dalam beberapa masalah yang tergolong masalah furui’iyyah (cabang) yang kecil, sebagaimana yang telah kalian lakukan saat kalian mempermalukan Syaikh Dibyan Ad Dibyan dalam masalah memotong janggut yang lebih dari segenggam, sedangkan kalian tidak sedikitpun memiliki rasa tanggung jawab untuk mengistitabah orang-orang tadi, padahal dia itu ongkang-ongkangan dengan kekafiran, kemunafikinan dan keloyalannya terhadap musuh-musuh Allah dari kalangan bangsa Amerika dan yang lainnya.
Dan khianat macam apa terhadap umat ini yang lebih busuk dari kumpulan-kumpulan kalian untuk memberikan fatwa tentang Pokemon —dan terima kasih untuk kalian, sungguh kalian telah memberikan menfaat bagi manusia, dan semoga Allah memberkati kalian— sedangkan tragedi-tragedi besar yang terjadi menimpa umat ini justru kalian tidak berbuat apa-apa dan tidak mampu membongkar benang merah di belakangnya, karena Dinasti Salul tidak meminta fatwa dari kalian. Mana kalian dari apa yang terjadi di Iraq ? dan mana kalian dari apa yang terjadi di Afganistan dan Palestina ? dan justru sikap pengecut dan buta mata hati pada si mufti ini telah sampai pada tahap dia mengharamka operasi-operasi syahid di Palestina.
Sesungguhnya kalian terombang-ambing dalam kesesatan dan kedurjanaan, dan masalah pemberian kema’shuman terhadap Dinasti Salul adalah masalah yang bisa dilihat oleh setiap orang yang punya mata, jelas… sejelas matahari di siang bolong !!. Dan kalau tidak demikian maka jelaskan kepada saya bagaimana dahulu si mufti itu memfatwakan keharaman asuransi, kemudian tatkala asuransi itu dilegalkan bahkan diharuskan oleh Dinasti Salul terhadap manusia, maka orang sesat ini memerintahkan kaum muslimin untuk tunduk kepada Dinasti Salul dalam hal memakan harta mereka dengan cara yang bathil. Maka kecelakaan besarlah bagi dia akibat dari apa yang dia fatwakan dan kecelakaan besarlah baginya akibat yang dia lakukan. Dan yang membuat kita tertawa ialah bahwa ia menyuruh manusia untuk membayar dan tidak mengambil bunga dan kompensasi di belakang harta mereka. Bagus, tapi apa faedah kamu hai Syaikh ? sedang kamu telah memposisikan dirimu pada posisi orang-orang yang memikul amanah ilmu. Bagaimana kamu akan memberikan manfaat bagi manusia, sedangkan kamu menyuruh mareka melakukan kesesatan kemudian kamu katakan kepada mereka : “jangan ambl bunga !” Bagaimana kamu akan melepaskan dirimu dari tangan-tangan yang akan bergelantung pada lehermu di hari kiamat akibat kejahatan-kejahatanmu terhadap hak Allah, hak Rasul, dan hak umat ?
Dan seperti apa yang telah kami buktikan bahwa kalian ini lebih sesat daripada orang-orang Rafidlah, maka kami menetapkan juga bahwa kalian lebih sesat daripada Khawarij, apa kalian mau dalil-dalil? Ya, dalil-dalil saya adalah bahwa kalian menghalalkan darah-darah manusia yang paling baik, yaitu para mujahidin saat kalian menganggap mereka sebagai perusak dan kalianpun memfatwakan agar mereka dibunuh, sedangkan orang-orang kafir asli yang menduduki jazirah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan Amerika, Yahudi, dan yang lainnya, kalian anggap mereka sebagai kaum kafir dzimmiy yang terjaga darahnya lagi tidak boleh dibunuh. Dan ini salah seorang pengikut kalian dari kalangan orang-orang sesat telah memfatwakan bahwa dua orang pemuda yang memerangi tentara Amerika di Kuwait tidak akan mencium bau surga, kenapa alasannya hai orang sesat...?! apa karena pemuda itu telah membunuh orang-orang Amerika sedangkan orang Amerika itu adalah kaum kafir dzimmiy, aneh.... aneh sekali ! Dalam fiqih, akal, dan tolak ukur apa kamu menganggap pasukan besar yang menetap di suatu tempat dengan berbagai perlengkapan perangnya sebagai kaum kafir dzimmiy?!!
Kalian memfatwakan untuk membunuh orang Islam dan kalian biarkan kaum salibis sedangkan ini ajaran Khawarij, sedangkan Khawarij justru tidak memberontak kecuali karena klaim alasan mereka ingin menegakkan Kitabullah, namun mereka menyimpang dan sesat. Sedangkan kalian justru malah menyuruh manusia untuk taat kepada orang yang tidak menegakan Kitabullah dari kalangan Dinasti Salul, dan kalian memerintahkan untuk membunuh orang yang menuntut penegakan Kitabullah dari kalangan mujahidin yang jujur dan yang lainnya dari para du’at dan orang-orang yang melakukan perbaikan. Apa kalian paham bahwa kalian lebih sesat dari Khawarij…?!!
Kalian dalam pandangan saya adalah lebih busuk daripada Dinasti Salul, karena Dinasti Salul adalah kaum munafikin yang mencari kekuasaan dan dunia, sedangkan kalian mengklaim bahwa kalian berbicara atas nama Allah dan bahwa kalian adalah pelindung dien ini, sehingga kalian telah datang dengan agama —yang demi Allah— ia bukan sama sekali bukan agama Allah, akan tetapi ia termasuk kesesatan dan penyimpangan, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang Allah firmankan :
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakan ; ”Ini dari Allah” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit” (Al Baqarah : 79)
Kejahatan-kejahatan kalian terhadap hak Allah dan Rasul-Nya tidak berhenti pada sikap diam saat larisnya kebathilan, akan tetapi telah melampaui pada batas, kalian mendukung kebathilan ini dan menjadikannya sebagai asal (kebenaran), kemudian kalian berdusta atas nama Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab saat kalian menganggap bahwa inilah madzhab salaf dan imam yang empat. Kalian tidak punya malu dari sikap kalian mempopulerkan kebathilan dengan lisan-lisan kalian, bahkan menyandarkannya kepada imam dan ulama sunnah —semoga Allah membersihkan para imam dari fitnah kalian—.
Disaat dahulu para ulama adalah sebagai pemegang amanah bagi umat sepanjang sejarah, dan saat ilmu berpisah dari kekuasaan setelah Khilafah Rasyidah, para ulama membentuk lembaga yang kokoh lagi berkaitan dengan umat secara langsung yang menjaga dien ini dan menjamin bahwa penguasa; bagaimanapun ia tenggelam dalam syahwat kekuasaan, ia tidak mampu merubah hukum atau loyal kepada orang-orang kafir atau menggugurkan jihad atau menghalalkan yang haram. Akan tetapi kalian pada masa sekarang yang seharusnya menjadi tumpuan amanah umat dan agama Allah dari tangan-tangan kotor yang merubah dan menyelewengkannya, ternyata kalian wal ‘iyadzubillah malah menjadi tumpuan amanah kaum munafikin, dan kalianlah yang mengokohkan pilar-pilar kemunafikan, dan kalianlah yang mengakui kekuasaan orang-orang bejat itu saat kalian menganggap mereka sebagai para pemimpin kaum muslimin, dan kalian menjadikan sekedar pengingkaran terhadap mereka sebagai kemungkaran, sehingga kalian telah melakukan hal terburuk saat tidak merasa cukup dengan diam dari kebathilan, akan tetapi kalian merekomendasikannya dan menjadikannya sebagai kebenaran sedang selainnya adalah kebathilan, sehingga hal itu lahirlah kekuasaan mereka di setiap pilar-pilar masayarakat.
Dan tidaklah berlebihan bila saya katakan bahwa kalianlah yang bertanggung jawab langsung dari setiap kerusakan yang terjadi di negeri Al Haramain.
Dengan sebab kalianlah digugurkannya hukum-hukum Islam terbesar yang paling pertamanya yaitu Al hukmu bima anzalallah. Ini mahkamah-mahkamah perdagangan menjadi saksi itu atas kalian, dan ini gedung riba dihadapan Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi membongkar kebusukan-kebusukan kalian di hadapan khalayak…!!
Dan dengan sebab kalian dan sikap diam kalian, orang-orang sekuler menguasai media pemberitaan dan menyebarkan kerusakan di tengah umat lewat jaringan-jaringan udara dan yang lainnya…
Dengan sebab kalian, kekayaan umat dihambur-hamburkan dan dipakai berfoya-foya oleh sekelompok kaum munafikin yang zalim dan otoriter…
Dengan sebab kalian, kekuasaan sudah mendarah daging dan telah menjadi suatu hal yang tidak diingkari seorangpun, serta siapa yang berani mengingkari maka ia akan dijebloskan ke penjara….
Dengan sebab kalian, orang-orang kafir mengendalikan negeri-negeri Islam dan negeri Islam yang paling suci tanah haramain…
Dengan sebab kalianlah merejalelanya kekacauan dalam persidangan, merebak pula kezaliman dan hudud hanya ditegakan terhadap orang-orang yang lemah, namun tidak ditegakan terhadap seorangpun dari Alu Salul. Ini dia seorang pilar Alu Salul mencak-mencak bahwa Alu Salul tidak boleh ditegakan hudud terhadap mereka di hadapan kalian…
Dan saya menambahkan ucapan buat ulama resmi pemerintah, bahwa kalian sama sekali tidak segan-segan dari mempermainkan agama dan menaklukannya sesuai keinginan-keinginan pemerintah. Ini dia Syaikh Al Mani’ saat ditanya tentang asuransi, dia berkata : “Bukankah ada perselisihan di dalamnya dan ia itu tidak seperti keharaman zina ? dan selagi ada perselisihan di dalamnya —menurut qiyas kalian—, maka wajib mengikuti pemimpin dan mentaatinya karena ia memiliki hak ijtihad dalam memilih apa yang diperselisihkan.
Baik hai Mani’, sungguh dahulu Ahlus Sunnah telah berselisih dalam masalah khuruj (pemberontak) terhadap para penguasa yang fasiq apalagi kalau orang-orang, akan tetapi kenapa kalian menjadikan dalam fatwa-fatwa kalian dan alur pemikiran kalian masalah khuruj terhadap para penguasa itu termasuk dosa besar yang paling besar ? dan kalian menjadikannya sebagai masalah yang qath’iy (pasti) dan kalian tidak mempertimbangkan bahwa di dalamnya telah terjadi perselisihan yang kuat dan jelas di antara ulama dari kalangan shahabat tabi’in ? Bahkan kalian berdusta atas nama Ahlus Sunnah saat kalian mengklaim bahwa mereka telah ijma untuk tidak khuruj terhadap penguasa itu, padahal para penuntut ilmu yang yunior saja mengetahui bahwa Ahlus Sunnah yang mengatakan tidak boleh khuruj terhadap para penguasa yang fasiq tidaklah mengatakan : Wajib mentaati mereka dalam kesesatan dan dalam pengguguran hukum-hukum Islam, justru Ahlus Sunnah sepakat seluruhnya bahwa dia itu penguasa yang tidak memiliki puluhan perkara yang mengugurkan kekuasaan dan pemerintahan atas kaum muslimin. Kalian menjadikan mereka barisan para shahabat tidak boleh khuruj terhadap mereka dan tidak disentuh sedikitpun, apalagi kalau disejajarkan pada deretan para penguasa muslim yang fasiq?
Dan dari sekarang dan seterusnya saya meminta dari umat agar tidak pergi lagi kepada mereka itu, karena hujjah sudah tegak atas mereka dan terbongkar sudah urusan mereka. Mereka tidak punya hak saat kita berjumpa dengan mereka selain kita bacakan kepada mereka :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk setelah jelas bagi kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab. Mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati”. (Al Baqarah : 159)
Wahai para pemuda umat, apabila kalian berjumpa dengan salah seorang dari mereka maka bacakanlah di depan mereka : Mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati. Hadapi mereka dengan ayat ini di setiap waktu sampai mereka kembali dari kesesatannya.
Dan ketahuilah wahai para pemuda umat bahwa terus menerus kalian dekat dari mereka tidak akan menambah mereka kecuali kedurjanaan dan kebejatan, maka lemparilah mereka dengan halilintar Al Haq dan bacakanlah di hadapan mereka ayat-ayat dan hadist-hadist yang melaknat dan yang menghati-hatikan dari para ulama-ulama pengkhianat. Qana’ahlah dari mereka secara total, dan cucilah tangan dan hati dari mereka, karena mereka adalah sumber segala kejahatan dan sumber di balik setiap bencana. Jangan kalian menduga bahwa mereka bisa mengurai atau mengikat. Ini keputusan persahabatan telah berjalan sedang mereka diam, ini keputusan persekongkolan bersama Yahudi tapi mereka diam, bahkan di antara mereka ada yang memberkahinya, dan keputusan-keputusan yang lebih busuk dan lebih keji, maka tunggulah...!!
Dan mereka berkata kepada kamu : “Kami akan menasihati para pengusa itu dan mengingatkan mereka”, maka ketahuilah bahwa mereka itu dusta dan tidak akan melakukannya, dan keputusan persaudaraan serta keputusan-keputusan lainnya yang telah lalu tidak akan dibatalkan karena pada dasarnya mereka itu dipasang untuk mengokohkan kekuasaan kaum munafikin itu, dan mereka tidak akan melakukan sesuatupun yang membahayakan pemerintah nifaq atau menggugurkan keabsahan-keabsahannya. Seandainya pada mereka itu terdapat kebaikan, tentulah tidak akan berjalan terus di atas riba yang ditata dengan undang-undang lagi dilindungi oleh kaum munafikin lebih dari 30 tahun tanpa ada sedikitpun pengingkaran terhadap Dinasti Salul, dan tidak akan berjalan pula dalam tenggang waktu ini kegiatan penerapan budaya barat di negeri ini, dan tidak akan tersisa seorang sekulerpun dalam aparatur negara seandainya memang para ulama itu melaksanakan kewajiban syar’iy dan amanah yang dibebankan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Saya mengingatkan umat dan mengingatkannya dengan hal yang bahaya, yaitu dalam contoh Kristen, saat penguasa yang zalim bersekongkol dengan kedurjanaan, maka bangsa eropa bangkit berontak dengan revolusi Prancis terhadap agama semuanya, mereka hempaskan agama dan berlindung dengan serkularisme. Dan bila kalian biarkan para ulama pengkhianat itu mengacak-acak agama Allah sesuka hati mereka, maka sungguh akibatnya —demi Allah— sangatlah hina.
Benar bahwa agama Allah akan terjaga, akan tetapi al haq ini harus memiliki orang-orang yang menegakannya, kita tiada takut tetapi wajib hati-hati dari akibat-akibat seperti ini, dan kita katakan; sesungguhnya dengan sebab karunia Allah, tidak mampu sekalipun Paulus yang paling menyimpang dan raja yang paling zalim dan bengis tidak mampu menyembunyikan hakikat Islam, dan orang-orang di dalamnya dari kalangan ahli ilmu yang memerangi dengan cahaya al haq dan para mujahidin selalu sigap terhadap orang yang berupaya menyesatkannya, dan yang paling terdepan adalah Syaikh kita yang terbimbing Usamah Ibnu Laden —kita memohon taufik dan kemenangan baginya kepada Allah ta’ala—.
Sebagaimana wajib atas kalian hai para pemuda Islam berkumpul di sisi ahli ilmu yang masih tersisa yang mengarahkan al haq dan tidak takut di jalan Allah celaan orang yang mencela. Dekatlah dengan para Syaikh itu dan jagalah mereka dengan dada kalian sebelum mereka terkena kebusukan dari kaum munafikin dan para ulama pengkhianat itu. Berkumpulah semoga Allah memberkahi kalian di sisi salaf, yaitu ahli ilmu yang mengharapkan wajah Allah…
Milikilah kitab-kitab Syaikh Hamud ‘Uqla rahimahullah dan berkeliling di sekeliling murid-muridnya dari kalangan yang kami nilai mereka di atas jalan yang benar. Mereka adalah amanah di leher kalian, dan jangan biarkan pedang-pedang nifaq dan khianat mampu menyentuh mereka dengan keburukan sampai Allah menentukan suatu yang pasti terjadi.
1 Ulama-ulama pemerintah thaghut Saudi maksudnya(Pent.)
2 Makdudnya Dinasti Saudi sekarang(Pent)
3 Mufti Saudi sekarang Abdul Aziz Alu Asy Syaikh(Pent)
4 Dia menteri wakaf dan urusan haji negara kafir Saudi, Shalih Alu Asy Syaikh.(Pent)
5 Dia adalah Fadh Ibnu Abdil Aziz. (Pent)
6 Ia adalah guru besar Universitas Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadh, ia termasuk ulama pemerintah Saudi.(Pent)
7 Ya, realita seperti itu, Kaum Salafi Maz’um yang paling mengaku Ahlus Sunnah dan mengklaim mengikuti dakwah Syaikh Muhammad ibnu Abdul Wahhab, padahal Ahlus Sunnah dan Syaikh sendiri bara’ dari perbuatan mereka. Mereka adalah selalu loyal kepada pemerintah thaghut yang mereka anggap muslim.(Pent)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar